Pelalawan | CentraljNews.Com
Pasca dua pekan teror yang terjadi 8 April 2021 lalu, di kediaman Wartawan senior Marlon Situmorang(Media Sinar Pagi Baru)di Gang Makmur,Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota. Sampai saat ini Polsek Pangkalan Kerinci terus mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi.
Ketika dimintai keterangan tentang kasus yang menimpa Wartawan Pelalawan tersebut, Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kompol Novaldi melalui Panit II, Iptu Rudi Alfonso menuturkan, kasus tersebut sedang dalam proses lidik, ungkapnya pada Jumat, (23/4/2021) di Mapolsek Pangkalan Kerinci.
Unit II sudah memintai 6 keterangan para saksi yakni saudara Marlon Situmorang dan anaknya. Sedangkan 4 keterangan saksi lainnya merupakan para tetangga korban yang dinilai mengetahui kejadian.
Iptu Rudi Alfonso menyebut dari keterangan para saksi diharapkan dapat mengungkap kasus ini, kami juga telah melihat cctv sekitar tempat kejadian perkara sebagai bukti dalam perkara.
Walaupun demikian kasus ini masih proses lidik, kedepan kami akan tetap mencari bukti lain dan kemungkinan akan memanggil saksi lainnya bertujuan untuk mengungkap kasus tersebut.
Selain itu unit II Polsek Pangkalan Kerinci masih pengumpulan data atau informasi, bagi siapa saja yang mungkin memiliki informasi atas kejadian maka dapat menyampaikannya ke Polsek Pangkalan Kerinci.
Dari TKP, Polsek Pangkalan Kerinci telah menyita 2 barang bukti berupa 6 bongkah batu dan pecahan kaca jendela rumah saudara Marlon Situmorang, akhirnya.
Marlon Situmorang, ketika dimintai keterangannya pada Jumat,(23/4/2021) mengatakan, merasa kecewa dengan pihak penegak hukum karena belum bisa menggungkap teror yang terjadi di kediaman saya.
Padahal kalau dihitung hari, sudah 2 minggu pasca kejadian belum kunjung diketahui siapa pelaku yang merusak rumah saya, terang Marlon saat dijumpai media di BTN Lama Pangkalan Kerinci Kota.
Ia menyebut kejadian teror ke rumah saya, pelakunya sungguh biadab dan tidak berprikemanusiaan, kalau memang ada salah saya silahkan selesaikan secara profesional bukan dengan cara melakukan teror hingga mengakibatkan seluruh keluarga saya mengalami depresi pasca kejadian.
Kalau kasus ini tidak kunjung diungkap oleh pihak penegak hukum, saya khawatir kejadian serupa akan menimpa masyarakat Pangkalan Kerinci dan menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat, khawatir Marlon Situmorang yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai pencari berita. (YS)