Pelalawan/CentraljNews.Com
Saya sangat kecewa kepada Kapolres Pelalawan sebab hingga saat ini kasus teror yang terjadi tidak dapat diungkap sama sekali, ujar Marlon Situmorang pada Selasa, (22/3/2022) di Pangkalan Kerinci.
Kasus teror yang terjadi sudah hampir 1 tahun lamanya, karenanya saya menilai bahwa Kapolres serta jajaran tidak serius dan tidak mampu mengungkap kasus. Ia membandingkan dengan kejadian teror pelemparan kepala anjing di kediaman Humas Kejati Riau dapat diungkap dengan cepat oleh kepolisian yang terjadi di Pekanbaru.
Tambah Marlon, ketika Wartawan yang terkena teror sadis pelemparan kaca dengan menggunakan batu ke rumah saya dan kejadian kedua pelemparan bom molotov tidak dapat diungkap kepolisian.
Untuk itu atas nama saya dan nama keluarga, saya meminta kepolisian polres pelalawan bisa mengungkap kasus dan berharap polisi tidak suam kuku dalam penegakan hukum. Siapapun orang yang terlibat dan menjadi aktor intelektual harus diungkap, agar tercipta rasa aman para jurnalis pelalawan.
Sangat betul bahwa kejadian teror memang terjadi pada saat Kapolres sebelumnya walau demikian ada sertijab, maknanya setiap tugas yang belum usai akan ditangani Kapolres baru dengan harapan semangat baru, tutur Wartawan Jakarta.
Apalagi pada saat silaturahmi Kapolres Pelalawan dengan awak media baru ini, AKBP Guntur M.Tariq pernah berjanji akan menindak lanjuti kasus teror di rumah wartawan, jelas Marlon.
Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur M. Tariq SIK ketika dikonfirmasi pada Selasa, (22/3/2022) mengenai kasus teror bom molotov tersebut, sayangnya Kapolres memilih membisu tanpa ada tanggapan tentang teror dikediaman Wartawan.
Sebelumnya terjadi teror lempar kaca dengan menggunakan batu di rumah wartawan pada Kamis, 8 April 2021. Sekitar 2 minggu pasca kejadian pertama kembali terjadi pelemparan bom molotov ke rumah wartawan senior pelalawan tersebut.YS