Jakarta/CentraljNews.Com
Mobil bekas Isuzu Panther Bhonet model MNPN/Stasion Wagon, tahun 1995 menjadi perhatian pengunjung pembukaan Solo Great Sale (SGS) di Loji Gandrung, Minggu (25/9). Pasalnya, mobil serupa yang biasanya hanya laku sekitar Rp50 juta, kali ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp300 juta.
Usut punya usut, mobil tersebut ternyata pernah dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta. Masyarakat diberikan waktu hingga 30 Oktober 2022 jika ingin memiliki mobil bersejarah itu.
Mobil berkapasitas lima orang dengan warna Green Metalik itu pun dipamerkan dalam acara pembukaan SGS 2022 di halaman rumah Dinas Wali Kota Solo, Lodji Gandrung.
“Kami lelang bekas mobilnya Pak Jokowi ini, rencananya untuk membangun tempat ibadah. Semoga bisa laku,” ujar Ketua Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), Amin Suryono.
Proses lelang bekas mobil pribadi Jokowi itu, dikatakannya, akan berlangsung hingga 30 Oktober 2022. Khusus untuk event SGS, hanya dipamerkan pada acara pembukaan saja.
“Kita akan memamerkan mobil tersebut pada event lanjutan di koridor utama Stadion Manahan Solo, 8-9 Oktober 2022,”jelasnya.
Amin menceritakan, setelah dipakai Jokowi, mobil bertenaga 2238 cc dengan Nopol AD 9055 PA itu baru sekali berpindah tangan. Mobil tersebut dijual setelah Jokowi dinobatkan sebagai Gubernur DKI Jakarta karena tidak terawat.
“Saat ini mobil itu atas nama Pak Parno asal Wonogiri. Dia kan punya museum mobil antik, mobil ini juga dimasukkan di museum,” terangnya.
Selain melelang mobil milik Jokowi, PPMKI juga memamerkan 20 mobil kuno milik anggota PPMKI. Beberapa di antaranya masuk bursa jual dengan harga berkisar Rp 100-Rp 300 juta.
“Kalau yang paling tua sekitar tahun 1940. Untuk acara SGS kita cuma hari ini, nanti kita lanjut di Manahan 8 dan 9 Oktober. Kami harapkan mobil itu untuk dikoleksi saja,” ucap dia.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyampaikan, SGS tahun ini diikuti oleh sekitar 2.300 tenan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu dengan 2.000 tenan. Target pendapatan juga meningkat dari yang sebelumnya Rp 1,1 triliun menjadi Rp triliun.
“Yang membedakan dibanding tahun lalu adalah semua transaksi dilakukan secara cashless,” pungkas dia.
sumber: merdeka.com