Proyek Tanam Ulang PTPN IV Dolok Ilir Dikerjakan Asal Jadi

Proyek Tanaman Ulang di PTPN IV Distrik 2 kebun Unit Dolok ilir, tepatnya di afd 4 dan 5 dengan pagu dana Milyaran Rupiah disinyalir di kerjakan asal jadi. Sinyalemen ini terungkap ketika awak media CentraljNews.Com melakukan Investigasi ke lokasi TU. Kamis (4/4) sekira jam 11.00 Wib.
Pantauan di lapangan, pengerjaan proyek terlihat dalam tahap pengolahan tanah. Namun penyimpangan jelas tampak pada proses Lukuan dan Penyipingan. Kedalaman lukuan seyogyanya minimal 25 cm, ini di temukan berkisar antara 12-15 Cm saja. Sedangkan Penyipingan terlihat terlalu tebal dan di kerjakan asal saja, padahal tebal maksimal seharusnya 10 Cm.
Diduga penyimpangan ini terjadi karena kurang tegasnya pihak Perkebunan melakukan pengawasan terhadap Kontraktor CV MITRA SARANA yang di Pimpin oleh Vincent Wijaya yang mengerjakan Proyek TU 146 Ha di Afd 5 dan 100 Ha di afd 4.
Penyimpangan serupa juga terjadi pada pekerjaan milik pelaksana proyek yang di sebut Alphen yang mengerjakan 129 Ha di Afd 5.
Salah seorang pemerhati perkebunan sawit yang tidak mau membeberkan namanya mengatakan penyimpangan Proyek TU 2020 di afd 4 dan 5 Kebun Dolok Ilir Harus di cegah, jangan sampai para jabatan teras di PTPN IV Dolok Ilir terkesan tidak Kompeten dalam menjalan tugas dan fungsi pokoknya. ” Potensial Kerugian uang negara mencapai milyaran rupiah tidak boleh di biarkan begitu saja” ujarnya.
Sebab, Keberhasilan dalam peningkatan hasil produksi setelah melakukan peremajaan tanaman (Replanting) terhadap tanaman yang sudah tidak produktif bergantung mekanisme pengolahan atau penggemburan tanah, penumbangan tanaman dan persiapan penanaman bibit. “Tidak boleh asal-asalan pengerjaannya.
Jika asal-asalan akan berpengaruh terhadap keberhasilan panen mendatang” katanya.
Dirut utama PTPN IV Siwi Peni c/q General Menejer Distrik 2 Jimmy LW Silalahi c/q manejer kebun Dolok Ilir Erwin TS Penggabean c/q asissten afd 5 Rambe ketika di konfirmasi via selular mengatakan tidak tahu sama sekali tentang replanting “Tanya saja dengan pemborongnya”pungkasnya.(RD)