Program Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi warga miskin yang terdampak corona, masih tak tepat sasaran. Pasalnya, mereka yang tergolong mampu secara ekonomi, masih masuk daftar penerima BST. Tak hanya itu, orang yang sudah meninggal dunia pun masih terdata.
Hal ini terjadi di Kelurahan Kerasaan 1 Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun. Disana, sejumlah perangkat desa mendapatkan BST. Padahal masih ada masyarakat lain yang dinilai lebih pantas mendapatkan bantuan tersebut.
Salah seorang warga Kelurahan Kerasaan 1 yang minta namanya tidak disebutkan ketika dijumpai dirumahnya, Rabu (17/6) sekira pukul 17.00 Wib mengatakan “Perangkat desa di lingkungan itu adalah warga yang mampu dari segi ekonomi. Tapi kenyataannya, mereka menerima BST. Ada juga tetangga saya yang sudah meninggal dunia terdata penerima BST. Sedangkan kita masih hidup dan terdampak Covid-19 tidak masuk di data penerima itu,” katanya.
Pemerintah tidak boleh asal kasih bantuan. Ini datanya harus diperbaharui. Turun lihat kami Bapak presiden JOKOWI saat ini kesulitan karena adanya Corona,
“Pihak kelurahan di sini gak mau repot-repot urusin warga yang belum menerima BST”, kesal dia
Ketua PAC (PBB) Pemuda Batak Bersatu, Kecamatan Pematang Bandar Aminton Samosir pada saat itu kebetulan juga lagi memantau penyerahan BST di Kelurahan Kerasaan 1, menyesalkan pembagian BST yang tidak tepat Sasaran “kasihan warga kurang mampu di sini” katanya.
Menurutnya, Seharusnya pihak Pemerintah Kelurahan Kerasaan 1 harus jeli dalam Seleksi Data warganya, Jangan data lama yang diusulkan, ASN dan Aparaturnya kan di Gaji dari Uang Rakyat,
Sementara itu, Lurah Kerasaan 1 bermarga Saragih saat dikonfirmasi, justru membenarkan bahwa kepala lingkungan, RT dan Bendahara masuk dalam daftar penerimaan BST. Hanya saja kata dia, nama-nama penerima BST ditentukan pusat.
Selain itu, itu adalah data lama sehingga kepala desa tidak punya kewenangan untuk mencoret nama-nama penerima. “Ya, untuk BST data yang digunakan adalah data lama. Tidak hanya nama perangkat desa yang muncul bahkan ada yang sudah meninggal dunia juga ada yang dapat, tapi tidak kita beri datanya langsung kita pulangkan ke pihak kantor pos.
Lanjutnya, penerima BST tidak ada memakai verifikasi karena datanya turun dari pusat dan tidak ada bisa dirubah. “Tidak ada verifikasi, karena BST data lama. Lain halnya dengan BLT, Kalau penerima BLT data yang digunakan adalah data baru, kalau salah sasaran bisa dicoret,” terangnya.RD
Kawan Militan KAMI GIBRAN Siantar-Simalungun Dikukuhkan
Siantar/CentraljNews.Com Kawan Militan KAMI GIBRAN Siantar-Simalungun resmi dikukuhkan oleh Ketua KAMI GIBRAN Provinsi Sumatera Utara H. Syafrizal Harahap melalui Fauzan...
Read more