Pematangsiantar/CentraljNews.com
Dana Bantuan untuk Keluarga Pra Sejahtera atau sering disebut Pogram Keluarga Harapan (PKH) bagi keluarga Robinson Tindaon selama tiga tahun lebih lamanya tidak pernah cair, terangnya kepada awak media jumat, 24 Juli 2020.
Masih kata Robinson, yang memiliki tanggungan tiga orang anak menjelaskan kepada awak media, awalnya bantuan PKH ini tidak cair sejak meninggal istrinya atas Nama Sondawati Panjaitan pada tahun 2017 silam, “Sampai hari ini tidak ada dicairkan,” ucap Robinson sembari meneteskan air mata.
Sedangkan keluarga memohon kepada pendamping PKH Riska Siregar agar menghubungi Pihak BRI Megaland. Namun tidak ada penjelasan yang benar hasilnya mengecewakan Keluarga Sondawati Panjaitan. Bahkan Pendamping PKH Riska Siregar menekan Keluarga Pewaris Meminta Supaya Keluarga Pewaris membuat Surat pengunduran diri dari pewaris PKH atas nama Sondawati Panjaitan.
Disituasi Pandemi Covid-19 keluarga Robinson Sagala yang tinggal di kelurahan Pondok Sayur sangat membutuhkannya bahkan keluarga Robinson Sagala Sempat diusulkan penerima Sembako Bantuan Dampak Covid-19 kepada pewaris PKH Sondawati Panjaitan (alm) Tapi ulah Pendamping PKH Riska Siregar yang mendatangi Lurah Pondok Sayur Kec.Siantar Martoba dengan menyerahkan Data anggota PKH dan didalam tercantum Nama Sondawati dan akhirnya Lurah memutuskan tidak memberikan bantuan Sembako tersebut kepada pewaris Rosa Tindaon anak Alm.
Masih kata Lurah, Saya tidak memberi bantuan Sembako ke Rosda Tindaon anak alm.Sondawati ucap lurah, Karena laporan Riska pendamping PKH mengatakan Rosda sebagai penerima Bansos PKH padahal sudah tiga tahun lebih tidak pernah dicairkan dan tidak tau dimana rimbanya terang Robinson pada lurah.
Karena menurut UU Kemensos yang menyatakan tidak boleh mendapatkan bantuan lain jika sudah terdaftar sebagai penerima bantuan PKH, “Lurah mengatakan tidak mengetahui masalah ini bahwa dana PKH nya tidak cair sampai 3 tahun lebih,” ujar Ibu Lurah Pondok Sayur Siantar martoba dengan nada kesal.
Kemudian dihari yang sama jumat, 24 Juli 2020 Jurnalis CentraljNews.com beserta Wakil Ketua Umum Komnas Tipikor Independent J. Sagala bersama Riska Siregar Pendamping PKH berangkat menemui Pihak Bank BRI Megaland untuk mengkonfirmasi tentang keberadaan bantuan tersebut ke pihak Bank meminta keterangan dimana dana bantuan PKH atas Nama Alm Sondawati Panjaitan Mengendap.
Pada saat itu juga keluarga meminta Buku Rekening almarhum beserta print out Rekning Koran, sekaligus untuk melihat saldo yg terendap. Tetapi pihak Bank tidak mau memberinya, Pihak Bank menghubungi keluarga dihadapan tim yang turun memberikan Seluler Kepada Wakil Ketua Umum Komnas Tipikor Independent J. Sagala Supaya konfirmasi dengan Pihak Bank atasan orang Bank yang bertugas di Bansos PKH bernama Petti br Siregar Mengaku sebagai Asisten Manajer.
Petti menjawab, “sudah kami minta surat kuasa supaya kami menutup rekening alm.Sondawati Panjaitan dan Sekaligus Menarik Buku Rekeningnya, itu aturannya”, ujar Petti br Siregar sebagai asisten Manajer Bank BRI yang bertugas di PKH. Sedangkan wakil ketua umum Komnas Tipikor menanyakan memang itu aturannya Bu, ucapnya kepada manajer bank dan Petti menjawab saya tidak bisa melihat pauknya ucapnya di dalam telepon, karena saya lagi OTW diperjalanan ujar Petty br Regar degan alasan yang tidak Masuk akal, dan akhirnya wakil ketua umum Komnas Tipikor Independent memutuskan hubungan Seluler tersebut.
Sampai Dengan diterbitkannya berita ini, semoga Kadis Sosial Pematangsiantar menindak lanjuti permasalahan ini begitu Juga aparat Penegak Hukum memberi tindakan terukur dalam penyelewengan dana bantuan PKH ini sebagai efek jera bagi siapa yang berani mempermainkan Bansos karena menyangkut kelanjutan hidup.
Sedangkan tanggapan Wakil Ketua Umum Komnas Tipikor J. Sagala menyikapi permasalahan ini akan membawa ke Pusat dan mendaftarkan ke Indonesia Lawyer Club (ILC) sebagai bahan representase buruknya kinerja para pendamping PKH, ujarnya sembari mengakhiri pandangannya kepada awak media.MRP
Andry Napitupulu minta Stopkan Aktivitas Supermarket Irian Siantar
Pematangsiantar. Salah satu Aktivis Mahasiswa Siantar-Simalungun angkat bicara terkait keresahan masyarakat atas berdirinya Supermarket dan Departement (Dept) Store Irian di...
Read more