Simalungun | CentraljNews.com
Berdasarkan Investigasi awak media pada hari Kamis Tanggal 1/10/ 2020 menemukan Proyek Irigasi Siluman di Persawahan Nagori Bangun Rakyat Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun.
Selain proyek siluman juga diduga di mark-up yang dilakukan oknum pemborong dengan dinas yang bersangkutan.
Hal itu terlihat saat Jurnalis CentraljNews meninjau lokasi & melakukan konfirmasi ke pemborong pelaksana proyek bernama Marsudi namun jawabannya beliau tidak masuk diakal. Awak Media juga bertanya, CV apa Rekanan yang dipakai untuk pengerjaan proyek ini? Marsudi selaku pemborong pelaksana dan sekaligus kepala tukang tidak mengetahui, saya tidak tau CV apa namanya karena ada 3 CV ini yang mau dipakai rekanan dan salah satu diantara 3 CV itu saya tidak tahu, kata pemborong pelaksana. Proyek ini anggaran dari Dinas Bencana Alam, katanya.
Jurnalis juga bertanya tentang gambar proyek ke Marsudi beliau menunjukan kertas yang digaris-garis berbentuk gambar proyek dengan tinta pulpen, jurnalis mengatakan ini bukan gambar yang sebenarnya karena ini kertas buram, Marsudi menjawab, Gambar yang dibuat ini salah, jadi belum ada gambar yang sebenarnya terangnya.
Jelas kita ketahui aturannya bahwa proyek tanpa gambar yang sebenarnya proyek tidak bisa berjalan atau dikerjakan Karena pedoman pelaksana adalah gambar, sungguh sangat janggal. Proyek ini juga tanpa papan proyek, jelas kita ketahui diperaturan pemerintah setiap proyek mulai dikerjakan harus ada papan proyek terpampang baru bisa dikerjakan dan berdasarkan papan proyek semua masyarakat bisa mengetahui adanya pembangunan dan berapa anggaran yg digunakan juga ukuran ketebalan dan ketinggian pasangan berapa termasuk juga bentuk bangunan.
Sebagian bangunan tidak memiliki Pondasi hanya langsung dipasang batu sejajar dari bawah tanah sampai menuju ketinggian yang tidak bisa kita ketahui karena tidak memiliki gambar, juga batu Padas yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut menggunakan batu yang cukup besar,
menurut penelitian jurnalis CentraljNews batu besar itu dibuat untuk mengejar kecepatan ketinggian tercapai dengan bahan perekat berupa semen dan pasir berkurang bisa mendapat keuntungan yang lumayan beruntung namun ketahanan berkurang.
Pemborong pelaksana tidak mau memberikan no ponsel pemborong dengan alasan pemborongnya lagi diluar kota, dia lagi di Bali bersenang senang, kata pemborong pelaksana marsudi. Jadi awak media tidak bisa menghubungi pemborong utama hingga berita ini naik ke Redaksi. Berharap kepada dinas yang bersangkutan supaya menindak-lanjuti bagaimana pelaksanan proyek yang menggunakan Anggaran Negara sebenarnya harus dilaksanakan pihak rekanan dan apabila ada kesalahan baru dibuat kesalahan demi mengurangi adanya kerugian negara.DM
Andry Napitupulu minta Stopkan Aktivitas Supermarket Irian Siantar
Pematangsiantar. Salah satu Aktivis Mahasiswa Siantar-Simalungun angkat bicara terkait keresahan masyarakat atas berdirinya Supermarket dan Departement (Dept) Store Irian di...
Read more