CentraljNews.Com
Oleh : Marjo Situmorang, M. Pd
Niat Bupati Taput Nikson Nababan untuk mendirikan Universitas Tapanuli Raya atau disingkat dengan UNTARA sangatlah baik jika tidak memanfaatkan IAKN menjadi UNTARA.
Saya sebagai alumni STAKPN sangat me nyayangkan sikap bupati taput Nikson Nababan yang ingin berniat mendirikan UNTARA tapi mengorbankan IAKN yang saat ini sedang dalam pengusulan menjadi Universitas Kristen Negeri (UKN) Tarutung.
Adapun alasan saya mengatakan bahwa sikap bupati Taput dalam proposal perwujudtan UNTARA telah mencatut IAKN, hanya untuk memenuhi hasratnya tanpa memikirkan apa untung dan ruginya jika UKN tidak terealisasi, sikap Bupati Taput Nikson Nababan tersebut tidak baik karena sudah merusak dan menghambat akan terwujudnya UKN yang saat ini sedang dalam proses.
Alasan saya menolak UNTARA jika memanfaatkan IAKN, karena kita ketahui masih menuju satu-satunya UKN di Indonesia sudah di amputasi oleh Bupati Taput yang tanpa memikirkan sejarah, bahwa kota Tarutung sebagai kota wisata rohani dan tempat tokoh mimsionaris.
Bagi saya UKN lah yang tepat bagi anak-anak kristen untuk mendapatkan fasilitas pendidikan dari negara dengan biaya yang sangat terjangkau, dimana jika UKN terwujud maka dalam pelaksanananya memiliki otoritas aktivitas keagamaan secara khususk dalam mendalami keagamaan itu sendiri baik saat melakukan kegiatan kerohanian setiap harinya dan kegiatan mahasiswa nantinya sebagai bekal mereka dalam mengemban pendidikan umum dan keagamaan nantinya.
Sebagai perbandingan perlu saya sampaikan dan untuk kita ketahui bahwa kampus-kampus Negeri yang bernuansa agama lain sudah ratusan didirikan di negri ini, UKN masih menuju satu di Indonesia tetapi sudah ada penghalang dari Bupati Taput Nikson Nababan tanpa pertimbangan yang melibatkan Tokoh-Tokoh agama kristen, demi mewujudkan napsunya semata bupati Taput mengorbankan kepentingan Umat Kristiani di Dunia ini secara Khusus di indonesia dalam mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari pemerintah.(Red)