Simalungun | CentraljNews.Com
Petani menjerit atas sulitnya mendapatkan pupuk di Kecamatan Jorlang Hatara bukan hanya langka jika adapun yang menjual pupuk harganya mahal akibatnya petani menelantarkan tanamanya berharap hanya pada kuasa Tuhan, dimana kita ketahui bahwa pertanian dimasa kini sudah ketergantungan pada pupuk, petani merasa kesal pada pemerintah apakah akibat kurangnya kontrol terhadap para pedagang pupuk, karna Pupuk tidak ada ditemukan di kios resmi penyalur pupuk untuk kelompok tani di Kecamatan Jorlang Hataran tepatnya di Nagori Dolok Parriasan, Kabupaten Simalungun.
Amatan awak media CentraljNews.Com dilapangan melihat langsung keladang warga Nagori (desa) Dolok Pariasan, tepatnya didusun Pangkalan buntu, dan beberapa dusun lainya, merasa miris mendengakan keluhan para petani tersebut.
Berdasarkan keterangan salah seorang petani Br Gultom, mengatakan bahwa semenjak terdaftarkan menjadi anggota salah satu kelompok tani yang ada didusun Pangkalan Buntu, tidak pernah sama sekali mendapatkan pupuk bersubsidi dari salah satu kios resmi, yang ditentukan UPT Pertanian Kecamatan Jorlang hataran, sebagai penyalur pupuk resmi untuk wilayah Nagori Dolok Pariasan.
Berdasarkan berita yang dihimpun awak media juga dimintai pendapat ketua kelompok tani menerangkan bahwa Ketua Kelompok Tani “Dos roha ” S. Sijabat, PPL dan kios penyalur tidak pernah sama sekali memberitahukan kepada kelompok tani kalau pupuk sudah ada dikios, ketua kelompok tani dan anggotanya mempertanyakan dimana pupuk kelompok tani ‘Dos roha” selama ini ?
Warga dan pengurus kelompok tani berharap agar Aparat penegak Hukum Jorlang hataran dan Instansi terkait beserta Wakil Rakyat agar turun gunung untuk menyelidiki dimana kendalanya sehingga pupuk langka dan jika ini permainan para Distributor agar pelakunya ditindak tegas karena sikapnya itu sudah menciderai harapan pemerintah pusat yang tujuanya untuk ketahanan pangan di situasi pandemi Covid-19 yang berakibatkan gagal panen para petani.(MPA)
Discussion about this post